Powered by 123ContactForm | Report abuse
Kamis, 01 Desember 2016
Senin, 14 November 2016
Masuknya islam ke suku dayak
Indonesia dibangun atas beragamnya suku. Selain Suku Dayak di Kalimantan ,
masih banyak lagi suku nan lainnya. Sebagai contoh sebut saja suku
minang, suku batak, suku jawa, suku sunda, dan banyak lagi lainnya.
Sebagai negara kesatuan, setiap suku di Indonesia menyatakan keesaan
dalam bentuk negara kesatuan Indonesia.
Suku-suku di Indonesia merupakan aset budaya bangsa nan menunjukkan kebhinekaan harmonis. Kebhinekaan ini tercermin pula pada Suku Dayak di Kalimantan. Majemuk suku di Indonesia tak membuat negara ini terpecah. Justru membuat Indonesia kaya akan budaya nan tinggi. Suku Dayak di Kalimantan salah satunya. Suku ini berada di pulau Kalimantan, tepatnya di pedalaman Kalimantan. Mengapa berada di pedalaman?
Apakah setiap suku nan masih memegang adat budaya leluhur mesti berada di pedalaman wilayah dan terkesan terpingirkan? Dapat saja, ya. Terpinggirkan hingga menempati daerah pedalaman secara periodik sebab perkembangan zaman. Ada pula nan nan menempati pedalaman sebab sejarah.
Suku-suku di Indonesia merupakan aset budaya bangsa nan menunjukkan kebhinekaan harmonis. Kebhinekaan ini tercermin pula pada Suku Dayak di Kalimantan. Majemuk suku di Indonesia tak membuat negara ini terpecah. Justru membuat Indonesia kaya akan budaya nan tinggi. Suku Dayak di Kalimantan salah satunya. Suku ini berada di pulau Kalimantan, tepatnya di pedalaman Kalimantan. Mengapa berada di pedalaman?
Apakah setiap suku nan masih memegang adat budaya leluhur mesti berada di pedalaman wilayah dan terkesan terpingirkan? Dapat saja, ya. Terpinggirkan hingga menempati daerah pedalaman secara periodik sebab perkembangan zaman. Ada pula nan nan menempati pedalaman sebab sejarah.
Sejarah Suku Dayak Bakumpai
Sejarah atau Asal Usul Masyarakat Bakumpai
Asal Usul Bakumpai
Secara etimologis, Bakumpai adalah julukan bagi suku dayak yang mendiami daerah aliran sungai Barito. Bakumpai berasal dari kata ba (dalam bahasa banjar diartikan memiliki) dan kumpai yang artinya adalah rumput. Dari julukan ini, dapat dipahami bahwa suku ini mendiami wilayah yang memiliki banyak rumput. Menurut legenda, bahwa asal muasal suku Dayak Bakumpai adalah dari suku Dayak Ngaju yang akhirnya berhijrah ke negeri yang sekarang disebut dengan Marabahan (salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yaitu kabupaten Barito Kuala).
Dari beberapa referensi lainnya yang dipelajari, Suku Bakumpai (dalam bahasa Belanda disebut Becompaijers/Bekoempaiers) atau Dayak Bakumpai adalah subetnis rumpun Dayak Ngaju yang beragama Islam dan tinggal di sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu dari kota Marabahan, Barito Kuala sampai kota Puruk Cahu, Murung Raya. Suku Bakumpai berasal bagian hulu dari bekas Distrik Bakumpai sedangkan di bagian hilirnya adalah pemukiman orang Barangas (Baraki). Sebelah utara (hulu) dari wilayah bekas Distrik Bakumpai adalah wilayah Distrik Mangkatip (Mengkatib) merupakan pemukiman suku Dayak Bara Dia atau Suku Dayak Mangkatip. Suku Bakumpai maupun suku Mangkatip merupakan keturunan suku Dayak Ngaju dari Tanah Dayak.
Supriadi Sekretaris Kerukunan keluarga Bakumpai (KKB) Kota Palangka Raya, tampaknya menambahkan bahwa suku bakumpai adalah suku yang mendiami sepanjang DAS Barito hingga Tumbang Samba, Katingan samoai Long Iram, Kalimantan Timur. Saya sendiri yang bernama Abdul Helim atau dipanggil Helim selaku putra yang lahir di desa Magantis Kabupaten Barito Timur juga menambahkan bahwa penyebaran penduduk Bakumpai sampai ke desa saya yaitu Desa Magantis, bahkan masyarakat bakumpai di Desa Magantis memiliki keunikan yang tampaknya berbeda dengan suku Bakumpai yang lain. Hal ini akan dibahas pada artikel-artikel selanjutnya.
Secara etimologis, Bakumpai adalah julukan bagi suku dayak yang mendiami daerah aliran sungai Barito. Bakumpai berasal dari kata ba (dalam bahasa banjar diartikan memiliki) dan kumpai yang artinya adalah rumput. Dari julukan ini, dapat dipahami bahwa suku ini mendiami wilayah yang memiliki banyak rumput. Menurut legenda, bahwa asal muasal suku Dayak Bakumpai adalah dari suku Dayak Ngaju yang akhirnya berhijrah ke negeri yang sekarang disebut dengan Marabahan (salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yaitu kabupaten Barito Kuala).
Dari beberapa referensi lainnya yang dipelajari, Suku Bakumpai (dalam bahasa Belanda disebut Becompaijers/Bekoempaiers) atau Dayak Bakumpai adalah subetnis rumpun Dayak Ngaju yang beragama Islam dan tinggal di sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu dari kota Marabahan, Barito Kuala sampai kota Puruk Cahu, Murung Raya. Suku Bakumpai berasal bagian hulu dari bekas Distrik Bakumpai sedangkan di bagian hilirnya adalah pemukiman orang Barangas (Baraki). Sebelah utara (hulu) dari wilayah bekas Distrik Bakumpai adalah wilayah Distrik Mangkatip (Mengkatib) merupakan pemukiman suku Dayak Bara Dia atau Suku Dayak Mangkatip. Suku Bakumpai maupun suku Mangkatip merupakan keturunan suku Dayak Ngaju dari Tanah Dayak.
Supriadi Sekretaris Kerukunan keluarga Bakumpai (KKB) Kota Palangka Raya, tampaknya menambahkan bahwa suku bakumpai adalah suku yang mendiami sepanjang DAS Barito hingga Tumbang Samba, Katingan samoai Long Iram, Kalimantan Timur. Saya sendiri yang bernama Abdul Helim atau dipanggil Helim selaku putra yang lahir di desa Magantis Kabupaten Barito Timur juga menambahkan bahwa penyebaran penduduk Bakumpai sampai ke desa saya yaitu Desa Magantis, bahkan masyarakat bakumpai di Desa Magantis memiliki keunikan yang tampaknya berbeda dengan suku Bakumpai yang lain. Hal ini akan dibahas pada artikel-artikel selanjutnya.